BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
A-1.
Berangkat dari logika teoritis
Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha
kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol angka, huruf, maupun
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setaip anak didik
dalam periode tertentu (Sutartinah Tirtonegoro
, 1984).
Prestasi belajar merupakan hasil usaha yang
dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk symbol untuk
menunjukkan kemampuan pencapaian dalam hasil kerja dalam waktu tertentu
(Harjati, 2008).
Untuk menciptakan hasil belajar yang maksimal
dibutuhkan suatu motivasi dari diri sendiri dan suatu kedisiplinan diri dalam
proses pembelajaran, Suatu
aktifitas dapat dikatakan atau dikategorikan Prestasi atau Hasil Belajar
apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Adanya perubahan tingkah laku.
2. Perubahan terjadi dari hasil latihan
atau pengalaman.
3. Perubahan itu menyangkut beberapa
aspek, yaitu aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik.
Belajar merupakan salah satu hal yang dapat menambah
wawasan kita. Namun terkadang kita merasa bosan dan malas untuk mempelajari
suatu hal terus menerus, untuk itu dibutuhkan beberapa kata kata motivasi
belajar yang dapat membantu kita menjadi lebih semangat. Dengan
belajar, maka akan membuat kita semakin pintar dan tidak akan rugi sama sekali.
Semakin banyak hal yang kita pelajari maka semakin banyak pula wawasan kita
yang dapatkan.
motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga
seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan
berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu (A.M. Sardiman 2005).
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan
pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks
(Oemar Hamalik 2003).
Disiplin adalah kepatuhan
terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan atau pengendalian. Kedua
disiplin yang bertujuan mengembangkan watak agar dapat mengendalikan diri, agar
berprilaku tertib dan efisien (Kadir, 1994).
Dari paparan diatas selain penerapan kedisiplinan belajar
untuk meningkatkan prestasi
belajar, motivasi belajar juga terus ditanamkan terhadap siswa, akan tetapi
tidak semua siswa termotivasi untuk berhasil dalam belajar dan mencapai prestasi
maksimal. Sehingga ada siswa yang memiliki nilai di atas rata-rata dan siswa
yang memiliki nilai hanya mencapai standar lulus.
A-2. Berangkat
dari paparan kesenjangan antara fakta dan harapan
Prestasi
belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam
bentuk symbol angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang
sudah dicapai oleh setaip anak didik dalam periode tertentu (Sutartinah Tirtonegoro , 1984).
Prestasi
belajar merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang
dinyatakan dalam bentuk symbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian dalam
hasil kerja dalam waktu tertentu (Harjati, 2008).
Fungsi
dari pendidikan dijelaskan pada Bab II Pasal 3 ayat 2 yang menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berakal sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Upaya
mewujudkan tujuan dilaksanakannya pendidikan untuk menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia serta memiliki budi pekerti yang
luhur dapat tercapai apabila peserta didik memiliki prestasi belajar yang baik.
Prestasi belajar digunakan sebagai tolok ukur yang 3 digunakan untuk mengukur
keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran maupun sebagai bahan evaluasi bagi
pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran agar terjadi peningkatan
prestasi belajar dari tahun ke tahun. Prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, akan tetapi factor yang sangat mempengaruhi prestasi
belajar siswa biasanya timbul dari dalam diri siswa tersebut.
Menurut Kristina Wahyu (2004:3,
Masalah prestasi belajar memang sangat
penting dari pendidikan dan pengajaran karena
prestasi belajar berfungsi sebagai
pengukur keberhasilan program terhadap
pencapaian tujuan yang ditetapkan..
Bertolak dari paparan di atas,
peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam judul penelitian
“Kontribusi
Motivasi Belajar dan Kedisiplinan belajar Terhadap Prestasi Belajar siswa SMK X
Surakarta”.
B. Identifikasi
Masalah
Relevan dengan latar belakang sebelumnya, maka
masalah-masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Kajian-kajian
teoritis memperlihatkan bahwa prestasi belajar
dipengaruhi oleh masalah-masalah: motivasi siswa,, kedisiplinan siswa, pengajar,
lingkungan sebaya.
2. Motivasi
dan kedisiplinan terpilih sebagai pengaruh keberhasilan belajar karena memiliki
masalah urgen sebagai berikut:
a. Motivasi
belajar berperan utama yang terdapat dalam
diri pelajar terhadap prestasi belajar suatu pelajar, sedangkan setiap pelajar
memiliki motivasi yang berbeda-beda.
b. Kedisiplinan
belajar pada diri siswa sangat mempengaruhi suatu prestasi belajar suatu
pelajar.
C. Batasan
dan Rumusan Masalah
Seperti terlihat dalam identifikasi masalah banyak
kemungkinan hubungan yang dapat dipilih sebagai kajian penelitian. Namun tidak
semua hubungan yang dikaji, tetapi hanya motivasi belajar dan kedisiplinan
belajar terpilih sebagai pengaruh keberhasilan belajar. Untuk memperjelas hal tersebut, variable-variabel
dan hubungan-hubungan dalam penelitain inidi batasi sebagai berikut:
1. Kontribusi
motivasi belajar secara parsial (mandiri) terhadap prestasi belajar
2. Kontribusi
kedisiplinan belajar secara parsial (mandiri) terhadap prestasi belajar
3. Kontribusi
motivasi belajar dan kedisiplinan belajar secara simultan (bersama) terhadap prestasi
belajar
Sesuai dengan hubungan yang telah dibatasi tersebut,
maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.
Apakah motivasi belajar berkontribusi
terhadap prestasi belajar?
2.
Apakah
kedisiplinan belajar berkontribusi terhadap prestasi belajar?
3. Apakah
motivatsi belajar dan kedisiplinan belajar berkontribusi terhadap prestasi belajar?
D. Tujuan
dan Manfaat Penelitian
Tujuan
penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah di atas, yakni:
1. Menguji
kontribusi motivasi belajar terhadap prestasi belajar
2. Menguji
kontribusi kedisiplinan terhadap prestasi belajar
3. Menguji
kontribusi motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar
Penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Membuktikan
wacana teoritis dalam ilmu kependidikan tentang kontribusi motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar.
2. Kontribusi
dan masukan dalam ilmu kependidikan tentang pengaruh motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar.
3. Referensi
bagi peneliti berikunya dalam mengkaji
masalah yang sama dimasa mendatang.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Hakikat Berteori
1. Prestasi
belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam
bentuk symbol angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang
sudah dicapai oleh setaip anak didik dalam periode tertentu (Sutartinah Tirtonegoro , 1984).
2. motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga
seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan
berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu (A.M. Sardiman 2005).
3. Disiplin adalah kepatuhan terhadap peraturan
atau tunduk pada pengawasan atau pengendalian. Kedua disiplin yang bertujuan
mengembangkan watak agar dapat mengendalikan diri, agar berprilaku tertib dan
efisien (Kadir, 1994).
B. Hasil
Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang
dilakukan oleh Triyanto (2003) tentang pengaruh motivasi belajar dan disiplin
sekolah terhadap prestasi belajar siswa rumpun bangunan SMK Pancasila 1 di
Wonogiri, menunjukkan adanya pengaruh yang positif antara motivasi belajar dan
disiplin sekolah terhadap prestasi belajar dengan harga Fhit :11,961 > Ftab
: 3,35. Harga-harga tersebut signifikan pada taraf 5% hal ini dapat diartikan
semakin tinggi motivasi belajar dan disiplin sekolah para siswa, maka prestasi
belajar juga akan semakin meningkat. Dari penelitian yang pernah dilakukan
tersebut, dapat memberikan petunjuk bahwa motivasi belajar dan disiplin sekolah
sangat berperan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penelitian
yang dilakukan Alimuddin pada tahun 2009 tentang hubungan antara motivasi
belajar terhadap prestasi belajar mata diklat Instalasi Listrik siswa SMK
Negeri 3 Makasar menunjukkan, (1) Motivasi belajar siswa berada pada kategori
sedang dengan persentase sebesar 46,8%; (2) Prestasi belajar instalasi listrik
siswa berada pada kategori cukup tinggi dengan persentase sebesar 56,3%; (3)
Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara motivasi belajar terhadap
prestasi belajar instalasi listrik dengan koefisien korelasi ganda 0,353 dengan
demikian hipotesis penelitian diterima. Selanjutnya diketahui koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,124.
Penelitian
yang dilakukan Ulliyya (2013), tentang pengaruh disiplin dan minat belajar
terhadap prestasi belajar siswa di Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK
Negeri 1 Medan, menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara
disiplin dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa di SMK N 1 Medan.
Hal tersebut diperoleh dari hasil perhitungan koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,441. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa, 44,08% prestasi belajar
siswa (Y) dipengaruhi oleh disiplin (X1) dan minat belajar siswa (X2).
Penelitian
yang dilakukan Deni (2015). Tentang pengaruh kedisiplinan belajar dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar praktik kejuruan siswa kelas XI jurusan
teknim kemesinan di smk negeri 3 yogyakarta hasil dari penelitian ini adalah:
(1) Kedisiplinan belajar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi belajar praktik kejuruan siswa kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan SMK
Negeri 3 Yogyakarta; (2) Motivasi belajar memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar praktik kejuruan siswa kelas XI Jurusan
Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Yogyakarta; dan (3) Kedisiplinan belajar serta
motivasi belajar secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar praktik kejuruan siswa kelas XI Jurusan
Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Yogyakarta dengan nilai Ry1,2= 0,394>0,206
rtabel serta nilai Fhitung (8,55)>Ftabel (3,1).
C. Kerangka
Pikir
1. Kontribusi motivasi belajar terhadap prestasi
belajar mahasiswa pendidikan akuntansi
Motivasi belajar merupakan sebuah
keinginan kuat yang timbul dalam diri mahasiswa untuk mampu memahami, menguasai
dan menyerap segala materi yang disampaikan dosen pada saat proses
pembelajaran. Berdasarkan teori tentang motivasi belajar, maka indikator
motivasi belajar mahasiswa dapat dilihat dari beberapa hal yang di antaranya
cita-cita atau aspirasi mahasiswa, kemampuan mahasiswa, kondisi mahasiswa,
kondisi lingkungan mahasiswa, upaya dosen dalam membelajarkan mahasiswa.
Apabila motivasi belajar mahasiswa dalam mengikuti PBM, maka prestasi belajar
yang diperoleh mahasiswa akan lebih maksimal. Hal ini dikarenakan mahasiswa
yang memiliki motivasi belajar tinggi, cenderung akan lebih bersemangat dan
teliti dalam melakukan pembelajaran demi
mendapatkan hasil yang maksimal. Sebaliknya apabila motivasi belajar siswa
dalam mengikuti pembelajaran rendah, maka prestasi belajar yang diperoleh
mahasiswa kurang maksimal. Hal ini dikarenakan mahasiswa yang tidak memiliki
motivasi belajar tinggi akan cenderung bermalas–malasan dalam melakukan
pembelajaran dan kurang bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh dosen.
Motivasi
Belajar
|
Prestasi
Belajar
|
Gambar
1. Kontribusi Motivasi Belajar terhadap
Prestasi Belajar
2. Kontribusi kedisiplinan belajar terhadap prestasi
belajar mahasiswa pendidikan akuntansi
Kedisiplinan
belajar merupakan suatu tingkah laku yang terkonsep dengan matang dan
dijalankan dengan sungguh-sungguh guna memperoleh suatu hasil pekerjaan yang
maksimal dalam belajar. Berdasarkan teori tentang kedisiplinan belajar, maka
indikator kedisiplinan belajar siswa dilihat dari ketaatan terhadap tata tertib
di ruang pembelajaran, ketaatan terhadap kegiatan belajar mengajar, ketaatan
dalam mengerjakan tugas-tugas mata kuliah, ketaatan terhadap kegiatan belajar
mandiri di rumah. Apabila kedisiplinan belajar mahasiswa pada saat mengikuti PBM
diterapkan dengan baik, maka prestasi belajar yang diperoleh mahasiswa akan
maksimal. Hal ini disebabkan, kedisiplinan belajar akan mengurangi hambatan mahasiswa
dalam melakukan PBM, selain itu dengan diterapkannya sikap disiplin akan
membuat suasana PBM berjalan lancar dan kondusif. Sebaliknya apabila
kedisiplinan belajar mahsiswa pada saat
mengikuti PBM tidak diterapkan dengan baik, maka prestasi belajar yang
diperoleh mahasiswa kurang maksimal. Hal ini dikarenakan proses bbelajar
mengajar akan terganggu dengan adanya mahasiswa yang kurang disiplin dalam
mengikuti PBM.
Kedisiplinan
Belajar
|
Prestasi
Belajar
|
Gambar
2. Kontribusi Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar
.
3. Kontribusi motivasi belajar dan kedisiplinan belajar
secara bersamasama terhadap prestasi belajar pendidikan akuntansi
Prestasi
belajar dapat diperoleh dari hasil evaluasi terhadap siswa setelah kegiatan
belajar mengajar dan penyampaian materi dianggap telah selesai. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman mahasiswa dalam menguasai
materi yang telah disampaikan dan seberapa baik mahasiswa dalam melakukan pembelajaran.
Jika motivasi belajar dan kedisiplinan belajar diterapkan dengan baik secara
bersama-sama, maka pembelajaran akan berjalan dengan kondusif, semua mahasiswa
antusias dalam mengikuti pembelajaran, dan prestasi belajar akan tercapai
secara maksimal. Jika motivasi belajar dan kedisiplinan belajar tidak
diterapkan dengan baik secara bersama-sama, maka pembelajaran akan berjalan
kurang kondusif, mahasiswa kurang antusias dalam mengikuti pemebelajaran, dan
prestasi belajar yang diperoleh mahasiswa kurang maksimal.
Mengingat
prestasi belajar di pengaruh oleh motivasi belajar dan kedisipinan belajar maka
di buat gambar hubungan parsial maupun simultan, dengan paradigma sebagai
berikut:
Y
|
X2
|
X1
|
1
3
2
Gambar
3. Kontribusi Motivasi Belajar dan Kedisiplinan terhadap Prestasi Belajar.
Keterangan:
X1:
Motivasi Belajar
X2:
Kedisiplinan Belajar
Y : Prestasi Belajar
Garis
1: Garis kontribusi motivasi kerja terhadap prestasi belajar
Garis
2: Garis konribusi kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar
Garis
3: Garis kontribusi motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi
belajar
D. Hipotesis
Mengingat adanya tiga hubungan seperti kerangka
konseptual di atas, maka hipotesis dalam
penelitian ini juga terdapat tiga buah diantaranya:
·
Hipotesis pertama: Ada kontribusi motivasi
belajar terhadap prestasi belajar
·
Hipotesis kedua: Ada kontribusi
kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar
·
Hipotesis ketiga: Ada kontribusi
simultan motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi
Operasional
1.
Variabel Independen (bebas):
a.
Motivasi belajar (X1): Sebagai dorongan yang
timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu indikator motivasi belajar adalah:
1)
Alasan melakukan sesuatu : usaha-usaha
yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak untuk
melakukan sesuatu keinginan mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya.
2)
Sebuah kekuatan yang menyebabkan
seseorang bergerak melakukan suatu kegiatan : Daya
dorong yang mengakibatkan seseorang mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan,
tenaga dan waktunya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya (A.Tabarani,1994)
b. Kedisiplinan
belajar (X2) : Suatu proses belajar mengembangkan
kebiasaan–kebiasaan, penugasan diri, dan mengakui tanggung jawab pribadinya
terhadap masyarakat, Maka kedisiplinan anak didik dalam mengikuti suatu kegiatan
pun akan menimbulkan sikap tanggung jawab, atau disiplin dalam menghadapi
pelajaran atau dalam belajarnya indikator disiplin belajar adalah:
1) Keuletan : Tanpa
ini kita tidak bisa menghasilkan sesuatu yang berkualitas.
2)
Keyakinan : Jika kita tidak yakin apa
yang kita lakukan, untuk apakah kita belajar
3) Semangat
: Tanpa semangat tidak akan ada rasa keinginan untuk
belajar
4) Kepedulian : Belajar untuk kepentingan bersama dan
tidak untuk kepentingan individual semata (United Nations Development Programme,2003)
2. Variabel Dependen (terikat)
Prestasi belajar (Y) : Hasil maupun tujuan yang
dicapai dari usaha-usaha yang telah dilakukan
Indikator prestasi belajar adalah sebagai berikut:
1)
Pengamatan : siswa dapat menunjukan,
membandingkan serta menghubungkan dengan apa ang telah dipelajari
2)
Ingatan : siswa dapat menyebutkan,
menunjukkan kembali apa yang telah dipelajari
3)
Pemahaman : siswa dapat menjelaskan,
mendefinisikan dengan lisan sendiri apa yang telah dipelajari
4) Penerapan
: siswa dapat memberikan contoh, mengunakan secara tepat pada apa yang telah
dipelajari (Noehi Nasution,1998)
Seluruh indikator diatas menjadi
ukuran-ukuran dalam penelitian ini yang kemudian akan dikembangkan menjadi
instrument penelitian.
B. Tempat
dan Waktu Penelitian
Penelitian ini
mengambil lokasi di SMK X Solo penelitian direncanakan akan berlangsung dari
bulan Januari 2016 sampai dengan juni 2016. Pemilihan SMK X Solo sebagai objek
penelitian didasarkan pada alasan ingin mengetahui prestasi belajar yang
diperoleh dari faktor motivasi belajar dan kedisiplinan belajar siswa.
C. Populasi
dan sampel
Populasi dalam
penelitian ini adalah sebagian dari siswa SMK X
Solo yang terdiri dari 200 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan
teknik sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling), yakni
mengambil sampel dengan tekknikk propoorsional-random sampling dari
masing-masing angkatan yang menjadi siswa di sekolah tersebut.
Sedangkan penentuan
jumlah sampel menggunakan rumusan Slovin, sebagai berikut:
n= N = 200 = 133,34 dibulatkan 133
1+Ne2 1+[200x(0.05)2]
Keterangan:
n= ukuran sampel
N= ukuran populasi
e= persen kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir
atau diinginkan (dalam penelitian ini digunakan 5% /0,05)
(umar 2000)
Jumlah
populasi dan sampel
No
|
Kelas
|
Populasi
|
Sampel
|
1
|
Kelas XA
|
20
|
13
|
2
|
Kelas XB
|
20
|
11
|
3
|
Kelas XC
|
20
|
14
|
4
|
Kelas XD
|
10
|
5
|
5
|
Kelas XIA
|
20
|
12
|
6
|
Kelas XIB
|
20
|
14
|
7
|
Kelas XIC
|
20
|
15
|
8
|
Kelas XID
|
15
|
9
|
9
|
Kelas XIIA
|
15
|
10
|
10
|
Kelas XIIB
|
10
|
9
|
11
|
Kelas XIIC
|
15
|
14
|
12
|
Kelas XIID
|
10
|
7
|
200
|
133
|
D. Teknik
pengumpulan data
Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan instrumen angket/kuisioner untuk masing-masing
variabel penelitian:
1. Motivasi
belajar
Instrumen motivasi belajar dikembangkan dari
indikator yang diadaptasi dari A.Tabarani (1994). Jumlah butir instrumen
sebanyak 4 buah yang disusun dalam skala rating (rating scale), sedangkan opsi jawaban
sebanyak 4 pilihan (1,2,3,4)
2. Kedisiplinan
belajar
Instrumen kedisiplinan belajar dikembangkan dari
indikator ang diadaptasi dari United
Nations Development Programme (2003). Jumlah buttir instrument sebanyak jumlah
butir instrument sebanyak 5 buah yang disusun dalam skala rating, sedangkan
opsi jawaban sebanyak 4 pilihan (1,2,3,4)
3.
Prestasi Belajar
Instrumen prestasi belajar dikembangkan dari
indikator yang diadaptasi dari Noehi Nasution (1998). Jumlah butir instrumen
sebanak 6 buah yang disusun dalam skala rating (rating scale), sedangkan opsi
jawaban sebanyak 4 pilihan (1,2,3,4) untuk menguji ketepatan instrument
(validitas) dan kelayakan instrumen (reliabilitas). Pengujian validitas dan
reliabilitas ini dilakukan sebelum penelitian sesungguhnya, yakni dengan
mengujicobakan instrument yang telah disusun kepada responden uji coba sebanyak
20 orang.
Pengujian lengkap validitas dan reliabilitas menggunakan
cara-cara berikut ini:
1. Validitas
Pengujian validitas mengggunakan dua cara:
a. Validitas
isi: pengujian pengujian isi angket dengan analisis rasional, kesesuaian dengan
teori, dan pertimbangan ahli (dalam hal ini ahli pembimbingg skripsi. Butir
butir istrumen didiskusikan agar benar-benar mencerminkan variabel yang diukur.
Pengujian validitas ini tidak menggunakan teknik stastistik.
b. Validitas
konstruk: pengujian konstruk angket/instrumen dengan mengkorelasikan
nilai-nilai setiap butir instrumen dengan nilai totalnya dengan menggunakan
teknik statistic korelasi, melalui program pengolah data SPSS
2. Reliabilitas
Pengujian reliabilitas menggunakan pendekatan
konsistensi internal, yakni teknik belah dua (split half) dengan memilah butir
instrument bernomor ganjil dan butir instrument bernomor genap, kemudian
mengkorelasikanya yang dilanjutkanya dengan analisis Spearman Brown. Pengolahan
datanya menggunakan bantuan program pengolah data SPSS.16
E. Teknik
Analisis Data
Pilihan analisis
statistik dalam penelitian ini didasarkan pada:
1. Tujuan
penelitian bersifat:
a. Uji
prediktif antar variabel, digunakan regresi
b. Uji
komparasi antar variabel, digunakan T-tes, Z-tes, Anava
2. Jenis
pengukuran variabel:
a. Variabel
nominal,ordinal,interval,rasional
b. Banyaknya
variabel yang dianalisis
Panduan analisis statistik
Variabel bebas
|
Variabel terikat
|
Teknik
statistik
|
Tujuan
|
||
Skala
|
Jumlah
|
||||
Interval
|
1
|
Interval
|
1
|
Anareg sederhana
disertai korelasi produk moment
|
Mencari pengaruh dan
memprediksi
|
>1
|
1
|
Anareg ganda disertai
korelasi ganda
|
Mencari pengaruh dan
memprediksi
|
||
>1
|
>1
|
Anareg kanonik disertai korelasi ganda
|
Mencari pengaruh dan
memprediksi
|
||
Nominal
|
1
|
Interval
|
1
|
Anareg sederhana
dengan variabel Dummy
|
Mencari pengaruh dan
memprediksi
|
>1
|
1
|
Anava factorial
|
Membedakan Y
|
||
Anava ganda dengan
variabel Dummy
|
Mencari pengaruh dan
memprediksi
|
||||
Interval
|
>1
1
1
>1
|
Nominal
|
>1
1
>1
1
|
Anava factorial
|
Membedakan Y
|
Uji-t
Anava 1 jalan
Uji Diskriminan
Anava faktorial
Uji diskriminan ganda
|
Membedakan Y
Berdasarkan X
Membedakan Y
Berdasarkan X
|
||||
Variabel terikat
|
Variabel
bebas
|
Teknik
statistik
|
Tujuan
|
||
Skala
|
Jumlah
|
Skala
|
Jumlah
|
||
Nominal
|
1
1
>1
|
Nominal
Ordinal
Rasional
|
1
1
>1
|
-Chi Square
-Koefisien Phi
-Koefisien
Kontingensi
-Koefisien Phi
-Koefisien
Kontingensi
-koefisien
Kontingensi
|
Membedakan Y berdasarkan
X (melalui uji beda frekuensi)
|
Dengan berttumpu pada panduan analisis diatas ,
dimana:
1. Penelitian
ini bertujuan untuk menemukan ada/tidaknya pengaruh
2. Banyaknya
variabel bebas =2 buah, dengan variabel tak bebas 1 buah
Maka teknik analisis data yang tepat adalah regresi
linear berganda dengan persamaan sebagai berikut: Y=a+bX1+bX2+
ɛ
Adapun pengolahan data untuk menguji ketiga
hipotesis diatas menggunakan bantuan program pengolah data SPSS.16
DAFTAR PUSTAKA
Fajar Kurniawan
Saputro.2007.Pengaruh Motivasi dan
Disiplin terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 12 Semarang.(online),(http://lib.unnes.ac.id/3713.diakses
1 juli 2016).
Mulyana,Aina.2012.Motivasi
Belajar Siswa Pengertian Bentuk dan Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Siswa.(online),(http://ainamulyana.blogspot.co.id/2012/02/motivasi-belajar.html.diakses tanggal 1 Juli 2016).
Bipit
Nindya Ningrum.2013.Pengaruh Lingkungan
Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI di MAN
Keboan Tahun Pelajaran
2012/2013.(online),(http://ejurnal.stkipjb.ac.id/index.php.diakses
tanggal 1 juli 2016).
Rizki
nandar,Deni Anggih.2015.Pengaruh
Kedisiplinan Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Praktik
Kejuruan Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Yogyakarta. Skripsi.
FT, Teknik Mesin: Univeritas Negeri Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar